Being An Overthingking Person

Is it bad for being an overthinking  person?

Aku selalu percaya bahwa apapun itu jika tidak sesuai porsinya akan selalu kurang maupun tidak baik sama sekali. Penyampaian informasi, takaran obat, porsi makanan jika kita menambah atau menguranginya pasti hasil yang akan muncul tidak seperti yang kita harapkan. Begitu juga dengan bagaimana kita berpikir.

Dalam hidup ini kita setidaknya mengambil keputusan ratusan kali dalam setiap harinya. Mulai dari memulai hari akan sarapan atau mandi dulu, setelah mandi akan memakai baju apa, sepatu mana yang cocok untuk dikenakan dsb. Ya, pada dasarnya manusia hidup akan selalu membuat keputusan. Setiap keputusan yang diambil memerlukan waktu pertimbangan yang berbeda. Keputusan yang lebih penting akan memerlukan waktu untuk berpikir lebih lama. Memutuskan akan melanjutkan pendidikan dimana tidak lebih sederhana dengan menentukan menu untuk makan siang hari itu, so it takes us longer time to think.

Bahkan untuk suatu keputusan yang sama, setiap individu juga memiliki kurun waktu untuk berpikir yang cenderung berbeda tergantung terhadap pertimbangan masing-masing. Ada seseorang yang memutuskan dengan cepat dengan melihat secara general, maupun sebaliknya dengan melihat setiap detail. Dari sinilah kemudian lahir orang-orang dengan  pribadi yang cenderung overthinking, dan aku adalah salah satunya.

Menjadi orang yang overthinking menurutku tidak terlalu buruk tapi juga tidak baik. Aku tidak tergesa-gesa dalam menentukan sesuatu karena selalu mempertimbangkan baik buruknya secara detail. Namun terkadang karena terlalu lama berpikir, aku sering kali kehilangan kesempatan untuk melakukan sesuatu. Alih-alih melakukannya, aku malah hanya memikirkannya.

          Well, that’s why I’m working on it. Aku mulai melatih diri sendiri untuk lebih baik dalam pengambilan keputusan. How am I doing it ?

             Aku memulainya dengan memberikan deadline untuk memutuskan sesuatu. Jika biasanya aku selalu larut dalam pertimbangan yang mendetail hingga pada akhirnya aku kehabisan waktu dan berujung tidak melakukannya, sekarang aku membiasakan harus sudah mempunyai keputusan final sebelum waktu untuk melakukannya habis terlepas dari aku akan melakukannya atau tidak pada akhirnya. Of course, keputusa itu harus didasari dengan alasan yang kuat, bukan karena tergesa-gesa.

Komentar

Postingan Populer