The Most Difficult Thing
Forgive Someone
and Other
Memaafkan, baik
itu memaafkan seseorang maupun kelompok. With no doubt I say ‘forgiveness is
the most difficult thing to do’. aku yakin kalian semua setuju dengan ini. Ya kan
? Bagaimana kita harus ikhlas menerima apa yang telah dilakukan
orang lain terhadap kita dan melupakannya tanpa ada kebencian yang terselip di
hati kita.
------ *** -----
Well, about the topic ‘forgiveness’, to be honest that’s what I got yesterday in ‘pengajian ba’da maghrib’. Kalian pernah gak guys sebelum
tidur itu merenung dan minta kepada Allah agar memaafkan semua kesalahan
orang lain yang telah mereka perbuat terhadap kalian pada hari itu? waktu itu
aku jawab belum (hehe ,, aku belum setinggi itu mikirnya). Kalian ada yang
pernah? yang pernah , alhamdulillah. Yang belum, coba deh, biar tahu rasanya
kaya apa.😁
Ini apa si? disuruh memaafkan
kesalahan orang lain terhadap kita yang belum tentu orang itu juga sudah
meminta maaf terhadap kita. It sounds weird. doesn’t it ? Yes because ‘it’s just
thing I can share with you. If you
wanna try it, that’s good. But if no, never mind’ kadang malah sudah minta
maaf juga masih belum ikhlas maafinnya ‘karena memang sulit’ menghapus sakitnya. Keseringan orang mukul satu kali kita balas lebih. Orang ngatain satu
kalimat, kita ngatain satu paragraf. lol
Dalam hal ini kayanya ‘cuek’ terhadap kata-kata yang useless juga penting
menurut aku . Menjaga apa yang kita dengar, agar hanya hal penting saja yang
kita dapat. Tanpa ada istilah ‘kepo’ itu
ada baiknya, biar kita nggak salah fokus. Hal kecil aja dibesar-besarin,
yang besar kita malah cuek. Udah banyak realitanya di negeri ini, kita nggak usah
aku bahas di sini. wkwk
----- *** -----
BTT tentang memaafkan, kalian pernah
dengar doa dari Rabi’ah Al-Adawiyah ? sosok perempuan shufi itu lho.. Ternyata beliau pernah berdo’a
kepada Allah kurang lebih gini doanya “Ya Allah , Jika Engkau ciptakan tubuh hamba ini menjadi tubuh yang besar ,
maka buatlah ia benar-benar besar agar pintu neraka-Mu bisa tertutup oleh
tubuhku, dengan begitu saudara-saudara seimanku tidak bisa memasukiya ” MasyaAllah, benar-benar luar biasa kan? Bagaimana seseorang bisa memikirkan nasib
sebegitu banyak orang ? Bisa terbayangkan akan seperti apa pengorbanan muslimah
diatas untuk kaum muslimin jika Allah mengabulkan do’anya? Allah a’lam. Kisah ini jadi pelajaran buat kita bagaimana murahnya hati Rabi’ah Al-Adawiyah
terhadap saudara seimannya.
Satu lagi yang aku baru tahu dan menurutku
kalian perlu tahu (bagi yang belum tahu) ternyata 1 perkara yang menaikan
derajat seseorang pertama kali adalah ketika orang itu didhalimi tetapi tidak membalas dan
tetap menerimanya.(النصائح العباد _ باب لثنائي) subhanallah. Selama ini yang sering kita dengar naiknya derajat seseorang karena ilmunya
kan? Tapi ternyata bukan hanya itu saja. Betapa rahimnya dzat Allah.
Kurang? mau lagi rakhmat-Nya?
Bangun tidur, kalian nggak punya niat madharatin saudara muslim kalian. Itu aja
cukup. Allah nggak kurang-kurangnya tuh ngasih rahmat-Nya.gampangkan ? (Asli ,
ini aku nggak becanda ;") )
----- *** -----
Well dari semua itu, ternyata banyak banget
keuntungan bagi kita yang suka memaafkan sesamanya. Tunggu apa lagi guys ayo
mulai sekarang kita bersama-sama belajar buat ikhlas memaafkan kesalahan semua
orang. Pada dasarnya luka itu memang selalu berbekas, tapi jika Allah saja
memaafkan hamba-Nya mengapa kita yang hanya salah satu makhluk-Nya tidak bisa ?
Jadi inget kalimat ini, ‘If someone
hurts you, you must write it on the sand. So when the wave comes, it will erase
the sentence and you’ll forget it. But if someone makes you be happy, write it down on the stone. So the wave won’t erase it and you’ll always remember
it’ (Sand and Stone)
Semoga ada pelajarannya hari ini, see you!
Komentar
Posting Komentar