How Long Has Time Been Wasted ?




Waiting for

Banyak yang mengatakan menungu adalah hal yang paling membosankan, aku yakin kalian juga setuju dengan itu. Jelas, karena menunggu sangat menyita hal yang paling berharga bagi manusia, yaitu waktu. Sangkin berharganya , kelak kala malaikat izrofil menemui kita , kita tidak bisa menawar waktu kita di dunia untuk diperpanjang bahkan sedetikpun. Kita tau sendiri betapa sangat cepatnya satu detik itu.

Yang kita bahas kali ini adalah 'one thing that make us waste our time', yap ‘wating for,' it can be waiting for something or someone. Di negara kita menunggu sepertinya menjadi hal yang biasa, pasalnya ketepatan waktu disini sangat tidak diindahkan , baik menunggu seseorang maupun sesuatu . kalo menunggu seseorang sih, memang balik lagi ke individu masing-masing, bagaimana seseorang menyikapi waktu , tapi kita lihat mayoritasnya aja yang jamnya kayak karet bisa molor sampe sebegitu panjangnya (LOL). Kalo menunggu sesuatu kita ambil contoh aja menunggu angkutan umum. Sumpah untuk aku pribadi ini yang paling menyita waktuku dan sangat membosankan , paling lama aku pernah berdiri sampe 3 jam gara2 nunggu bus pulang sekolah. Aku nggak tau kenapa waktu itu bus sampe gak ada sama sekali, apa karena cuaca yang saat itu hujan lebat? I don't know tapi yang jelas, waktu itu bener-bener sepi. Sampe akhirnya temenku yang pulang sekolah telat banget (gak tau ngapain )lewat dan aku bareng sama dia (malah curhat wkwk).

***

Well, mungkin yang sempat terjadi kepadaku adalah salah satu alasan kenapa orang-orang Indo lebih suka bawa kendaraan sendiri, di samping  tempat parkir juga sudah provided disemua tempat-tempat kerja maupun sekolah,  gak usah susah-susah cari lahan kosong buat parkir kaya di jerman, atau negara lain yang luasya terbatas gak kaya Indo hehe. FYI guys, di Jerman kita harus pinter-pinter cari tempat buat parkir kalo mau bawa mobil atau kendaraan pribadi lainnya , karena tempat kerja, kantor, instansi – instansi di sana gak nyediain tempat parkir buat karyawannya. Rempong kan jadinya? maka dari itu orang-orang sana lebih memanfaatkan kendaraan umum. Tapi kendaraan umum disana sangat bersahabat dengan waktu lho ya.. jadwalnya jelas , ketepatannya sampe ke ‘menit’ gak kaya disini yang biasanya Cuma dilihat jamnya doang. menit kalo sampai 59 menit juga hampir sejam cuy. Selain waktu yang on time, dan 24 jam tetep ada bus. Karena memang ada angkutan yang dioperasikan justru di jam-jam malam sampe dini hari sekitar pukul 00.01 -02.00 am. So , kalian bisa leluasa pulang kapan aja... lah gimana yang tinggal di daerah terpencil? No worries, di sana semua daerah ada angkutannya , kalian tinggal jalan ke halte terdekat dari rumah  aja pasti ada yang lewat, (tentunya sesuai jadwal yah,) dan gak macet kaya disini.

Sebenernya yah kalo ngomong-ngomong soal macet , di Indo tuh banyak banget faktornya. Pertama ya tadi karena warganya lebih suka kendaraan pribadi. Apalagi, dari tahun ke tahun semakin banyaknya kendaraan tidak diimbangi dengan pembangunan jalan (penyediaan area lintas), akibanya kaya sekarang ini angka kemacetan semakin tinggi saja bahkan di kota-kota kecil kaya kediri ini. Banyaknya ortu yang nganter anak ke sekolah juga bukan tidak termasuk dalam salah satu faktor penyebab macet Indo yah guys,

Ini nih yang perlu kita contoh dari negeri sakura,  JEPANG. Again, FYI  guys , di Jepang, semua sekolah sama, tidak ada yang difavoritkan atau sebaliknya (sengaja disamaratakan oleh pemerintahnya) . Jadi kalo mau nyekolahin anaknya, ortu mendaftarkan si anak ke badan negara yang bertugas di masing-masing daerah, lalu mereka nanti akan menempatkan si anak yang telah terdaftar di sekolah terdekat dari rumahnya. Well, bukan kita sendiri yang menentukan kemana akan sekolah. Dengan jarak sekolah yang dekat, orang tua tidak perlu mangantar anaknya, mereka cukup berjalan kaki saja. Kalo kalian nonton serial Doraemon, apa pernah kalian melihat ibu Nobita mengantar Nobita ke sekolah? tidak kan? bahkan Suneo yang kaya raya pun berjalan kaki, karena memang sudah menjadi aturan di sana. Ternyata di negara maju justru warganya sederhana kan guys? sekolah berjalan kaki , dan tidak megizinkan anak-anak membawa gadgetnya waktu sekolah guys, walaupun kalian tahu sendiri industri jepang sudah sangat maju. Yaa tujuannya agar murid fokus belajar pastinya, nice!

***

BTT ke soal 'menunggu', dikatakan setiap orang selama hidupnya menunggu di lampu merah menghabiskan waktu sekitar 2 minggu. Lah kalo yang menunggu bus sampe berjam-jam setiap hari, berapa waktu yang kebuang tuh? 1 bulan? 2 bulan? atau setahun ? (ooh NO way) untuk menyalahkan sistem di negara kita sangat tidak mungkin, dan untuk merubahnya seperti di Jerman tadi apalagi, butuh waktu sekali. Yang kita bisa kita lakukan hanyalah 'menyiasati bagaimana agar waktu yang kita gunakan untuk menunggu itu tetap bermanfaat'. Kalo aku sih biasanya sambil baca buku yang aku bawa di tas, tapi kalo untuk kakak-kakak yang gak bawa buku mungkin cuma bawa gadget juga bisa lah ya buka-buka blog yang bermanfaat, kaya kesehatan, lifestyle yang baik atau mengenai dunia, lumayan kan kalo kita lagi sibuk apa sempet baca gituan ? Nah dari pada satu dua jam cuma buat diam nunggu, boleh lah baca jadi pilihan biar waktu kita gak sia-sia. 

        The conclusion is how everything goes is according to the way we behave toward it. How we make everything beneficial for our lives. This is it, SEE YOU!

Komentar

  1. hahaha itu alinea terakhir, bner banget.. itu makanya tati bilang nggak selamanya menunggu itu membosankan kalo kita pandai menyiasatinya hehehe
    BTW buat pemula keren lahhh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Tut,, hehe well everything is okay according to our way ,, how we can deal with the situation and make it keep on be benefit time to us ..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer