Jurang antara Rurabasa & Sima'i
Rurabasa or Sima’i?
Do you know what is ‘rurabasa’ guys ? para
javanese udah pernah denger dong pastinya ... atau mungkin yang dari lain jawa
juga ada yang udah pernah denger istilah ini ? rurabasa dalam bahasa jawa
disebut juga ‘salah kaprah’ artinya ‘benar-benar salah’ lebih jelasnya adalah
kata atau frasa yang sebenarnya salah , namun dibenarkan karena sudah maklum
dan sudah lazim digunakan orang-orang jawa guys. Contoh dari rurabasa sendiri
misalnya frasa “menek klapa” artinya “memanjat kelapa” . you know that can we
climb is its tree not its fruit. right ? tapi karena sudah biasa digunakan
frasa ini menjadi maklum , dan otomatis orang akan paham bahwa yang dipanjat
adalah pohon kelapa , bukan buah klapanya (pastinya)
Sekarang “ sima’i," disini yang aku
maksud sama seperti dalam bahasa arab ada istilah qiyasi dan sima’i. Dimana
sima’i adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa arab namun dibenarkan
/ berlaku karena sesuai dengan pendengaran orang Arab. contohnya adalah kata
“fataya” yang kemudian harokat dari ya’ dihilangkan dan menjadi “fataa”
hal ini dikarenakan orang Arab yang sangat berat jika mengucapkan huruf lain
berharokat.
Aku rasa cukup muqaddimahnya, sekarang aku akan mulai
menyebutkan kata- kata yang mungkin sepele tapi tapi aku perlu tulis
karena sampai saat ini masih ada dan tetap menggelitik telingaku ketika
mendengarnya, hihi
1. MAHRAM => muhrim
“ "hey, laki-laki sama perempuan yang
bukan muhrim nggak boleh bersentuhan lho...” do you often hear anybody say this
sentence? mungkin bagi mereka yang sepemahaman ini tidak masalah , tp bagi
yang tau, it’s false, right? btw guys, yang dimaksud pada pernyataan di atas
harusnya MAHRAM bukan MUHRIM sekilas memang hampir sama tapi beda jauh artiya
guys , kalo mahram => orang yang tidak boleh kita nikahi, sedangkan muhrim
adalah orang yang melakukan ihram. You know ihram is the 1st step on hajj.
2. HEADSET sounds ‘henset’ not ‘hedset’
Kalian sering denger itu juga guys?
aku sering banget, gak anak-anak, remaja, dewasa, sampe yang tua, ternyata
banyak yang mengatakan headset dengan suara henset. sumpah ya waktu aku denger
itu pertama kali emang oke fine karena aku belum tahu. Tapi berawal dari rasa penasaran
anak kecil (aku waktu itu) ada satu pertanyaan yang melintas di benak anak
kecil itu “if they call that thing with henset sound, why don’t they wear it
on their hands?” it’s strange, I thought, so, dengan rasa penasaran aku pinjem
Hp mama dan aku cari tuh tulisannnya, ternyata pas dilihat eeh,, tulisannnya
HEADSET pantes aja nggak dipake ditangan LOL. yang bikin aku heran adalah
sekian banyak orang yang mengatakannya (bahkan sampai saat ini) masa nggak ada
sih satu oraaang aja yang ngerasa aneh sama kata itu? dan yang tambah aneh lagi
adalah sampai sekarang ya fine fine aja dg pronunciation itu .
3. OTW means “to travel somewhere”
‘On The Way’ yang biasa disingkat OTW sama orang-orang
itu ternyata juga banyak dib\belokkan ARTINYA lho guys. Nggak semuanya
menggunakan kata itu untuk memberi tahu kalo dia sedang dalam perjalanan (menuju suatu tempat). Kenapa aku ngomog kaya gini ? karena banyak di home fb-ku yang nyetatus
kaya gini contohnya “udah lama gak OTW , pikiran tambah sumpek” “OTW dulu yuk !!
biar fresh” etc. Kalo kita lihat disitu bukannya seakan-akan OTW itu
traveling/ngetrip/hangout/holiday or another thing make you feel happy guys? I
just think it’s not suitable if we place the ‘OTW’ on that sentences.
well, those are some of the words I mean. hopefully, it's useful. Remember, those are just my thoughts CMIIW
Komentar
Posting Komentar