The Part You Must Enjoy
It’s about the journey not
the destination, the process not the
goal
(Sebenarnya belum pantas kukatakan)
Proses, ketika mendengar kata itu mungkin mindset kita sudah
mengarah ke sesuatu yang panjang, ribet, rempong, makan waktu, rasanya
pengen banget cepet-cepet di-skip. Padahal kalo kita lihat lagi hampir seluruh
komponen di alam ini berproses, baik yang biotik maupun abiotik. Dari yang
sederhana sampai yang kompleks. Dari yang cuma hitungan hari sampai ratusan
tahun bahkan jutaan. Semua berproses sebelum menjadi yang ada sekarang. Ulat
harus mengalami metamorfosis sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, batu harus
mengalami pelapukan sebelum menjadi tanah, bayi mengalami pertumbuhan dan
perkembangan untuk menjadi manusia dewasa etc. Semuanya berproses.
---***---
Namun, kadang kala karena lamanya waktu yang dibutuhkan, manusia
menjadi bosan dalam bagian ‘proses’ dihidupnya. Menjadikan mereka tidak
menikmati proses itu dan ingin langsung cepat-cepat pada hasil dan tujuan. Kalo
menyinggung masalah waktu yang lama, dalam bioteknologi manusia merekayasa gen
pada tumbuhan untuk mempersingkat waktu panen dari suatu tumbuhan. Seperti
kelengkeng , kelengkeng original butuh waktu sekitar 10 tahun untuk berbuah. Namun , dengan adanya
rekayasa genetik ini, kelengkeng tidak memerlukan waktu selama itu untuk
berbuah. Approximately, it only takes them 3 – 4 years,
bisa sudah berbuah. Karena memang yang diutamakan adalah buahnya walaupun
disini ukuran pohonnya tidak sebesar dan setinggi yang origial.
---***---
Oke, itu kan tumbuhan guys, tapi masa pada manusia juga akan ada
‘rekayasa alur kehidupan’? (LOL). ‘proses’ kalo menurut aku adalah bagian yang terpenting ,karena disini akan banyak sekali brain storming yang kita dapat sebelum sampai ke destination. Jadi, rugi banget kalo tidak
dinikmati. Seperti saat kita mengerjakan soal matemakikan, kimia, fisika. Kalo kita lewatin step by step dengan baik maka kita juga akan tahu
pemecahan masalahnya bagaimana. Walaupun kadang cukup melelahkan, tapi kalo
kita nikmati akan terasa lebih ringan ternyata.
---***---
Sekarang kan lagi trend banget tuh “sekolah sebentar ,
langsung kerja” . Kalo dengar kalimat
ini kebanyakan kita merujuk pada sekolah kedinasan yang HITS banget di kalangan para pelajar, apalagi tahun-tahun
belakangan ini. Yap STAN, yang sekarang sudah berubah menjadi PKN STAN.
Bagaimana tidak banyak yang tertarik? untuk lulusan D1 saja yang belajar
kurang dari setahun , ketika sudah bekerja gajinya bisa sampai 10 juta /bulan,
kalo magang masih dapat uang saku kurang lebih 4 juta/bulannya, selama sekolah
tidak mengeluarkan biaya apapun yang bersangkutan dengan kampus(enak yah ?
hehe), tapi butuh perjuangan yang ekstra keras buat masuknya, ada beberapa
dari kakak kelasku yang mencoba bukan hanya pada tahun mereka lulus dari SMA,
sampai tahun berikutnya juga masih berjuang kalo memang belum diterima. Ada
juga yang beruntung dan langsng diterima pada tahun itu langsung. (memang tidak
mudah sih ya.).bahkan setelah masuk perjuangan masih berlanjut , bagaimana
kakak-kakak STAN harus mempertahankan IPK, dan yang paling penting harus
JUJUR. Karena disana kalo ketahuan “hari ini nyontek , hari ini juga pulang” .
Tegas banget kan? Well semua itu proses untuk mahasiswa STAN dalam general
desciption yang kebanyakan dari kita berkomentar “wah, enak yah di STAN”
padahal enak itu juga seimbang sengan gak enaknya.
---***---
Nah, berbeda dengan STAN tadi , di perguruan-perguruan tinggi
lain yang bukan ikatan dinas kan kalo sekarang minimal 4 tahun tuh buat S1 nya
, atau kalo yang milih D3 berarti 3 tahun. Kadang , di tengah perjalan para
mahasiswa merasakan kejenuhan pada belajarnya.(menurut pengalaman kakak-kakak
yang bercerita). Aku juga gak tau kenapa, mungkin sudah capek bergelut dengan
sekolah sejak TK , bahkan play group (hihi) atau yang lain. Walaupun aku
belum merasakan seperti apa jadi mahasiswa, yang bisa aku rasa sebagai pendengar
adalah menyayangkan proses yang tidak dinikmati tadi. Sebenarnya akan banyak
sekali pelajaran kalo kita manfaatkan
setiap detiknya.
---***---
Proses belajar yang itu-itu aja kadang juga membuat kita bosan , tapi kembali lagi ke bagaimana kita menyikapi keadaan. Kalo biasanya berusaha menyamankan tempat belajar senyaman mungkin, bagaimana kiranya aku bisa deal dengan suasana biar enjoy. Atau bagi yang aktif bisa kan gabung di UKM yang ada di kampusnya, mengikuti conferences, volunteering, dan yang nggak kalah bergengsinya adalah MUN. Kegitan ini udah sering banget diadakan di kampus-kampus besar negara-negara di Dunia. Indonesia juga termasuk lho guys, yang aku tahu waktu itu pernah ada di UI, dan banyak juga participant dari luar negeri. Lah bagi yang tidak bisa join yang di luar negeri, bisa ikutan yang domestik aja, kan sama saja programnya. Ini cocok banget buat yang suka diskusi, karena di MUN para mahasiswa akan membahas permasalah-permasalah dan isu-isu global dimana setiap mahasiswa akan menjadi delegasi dari suatu negara yang tidak harus negaranya sendiri. Jadi misal kalian ikut , bisa saja menjadi delegasi Singapore(misalnnya,,) dengan syarat benar-benar memahami seperti apa Singapore, agar bisa menyikapi suatu isu sesuai dengan pandangan dan cara berpikir orang warga negaranya.
---***---
Proses belajar yang itu-itu aja kadang juga membuat kita bosan , tapi kembali lagi ke bagaimana kita menyikapi keadaan. Kalo biasanya berusaha menyamankan tempat belajar senyaman mungkin, bagaimana kiranya aku bisa deal dengan suasana biar enjoy. Atau bagi yang aktif bisa kan gabung di UKM yang ada di kampusnya, mengikuti conferences, volunteering, dan yang nggak kalah bergengsinya adalah MUN. Kegitan ini udah sering banget diadakan di kampus-kampus besar negara-negara di Dunia. Indonesia juga termasuk lho guys, yang aku tahu waktu itu pernah ada di UI, dan banyak juga participant dari luar negeri. Lah bagi yang tidak bisa join yang di luar negeri, bisa ikutan yang domestik aja, kan sama saja programnya. Ini cocok banget buat yang suka diskusi, karena di MUN para mahasiswa akan membahas permasalah-permasalah dan isu-isu global dimana setiap mahasiswa akan menjadi delegasi dari suatu negara yang tidak harus negaranya sendiri. Jadi misal kalian ikut , bisa saja menjadi delegasi Singapore(misalnnya,,) dengan syarat benar-benar memahami seperti apa Singapore, agar bisa menyikapi suatu isu sesuai dengan pandangan dan cara berpikir orang warga negaranya.
---***---
Jadi menurut aku kegiatan-kegiatan diatas (walaupun sebenarnya masih banyak sekali selain
itu) akan sangat berguna bagi kita nantinya jika mengalami kejenuhan ditengah
pembelajaran seperti biasanya. Toh baik juga kan ? Sekali lagi, sebisa mungkin
waktu berlalu ada yang di dapat. Agar tetap bermanfaat pastinya. Apalagi
masa-masa kuliah yang seharusnya kita menyerap ilmu seefektif mungkin tidak
kita nikmati prosesnya, rugi kan? So buat kakak-kakak yang udah mulai jenuh
kuliah , moga-moga bisa memupuk kembali semangat belajarnya ,, kalo perlu
ingat kalimat Theodore Roosevelt “Percayalah anda bisa . Anda sudah di
tengah jalan” biar tambah motifasi hehe.. Buat yang belum merasakan (
termasuk aku :’( ) semoga bisa belajar dari pengalaman kakak-kakaknnya agar
bisa lebih baik menikmati proses.. aamiin..
---***---
Gaya
banget yah aku nulis kaya gini, padahal nyicip dunianya pun belum sama sekali.
:’( .
Tapi
bagi kalian para reader nggak usah takut aku omdo karena ini valid dari sumber
yang benar-benar pernah melaluinya (I’m sure). To be honest ini aku tulis sekitar bulan maret silam, tapi aku tidak langsung mempublishnya. Sampai akhirnya aku berfikir perlu untuk membaginya pada kalian. Sekian dulu yah , semoga ada yang
bisa di ambil dari ceritaku aku ini :)
Komentar
Posting Komentar