Hijab in My Perspective




It’s About Hijab

Seringkali wanita diibaratkan sebagai barang yang akan dijual. Tidak boleh dicoba sebelum dibeli. Kemasan dan tempat menentukan harga dsb.  Kalian keberatan girls ? 
Kalo  buat aku sendiri, itu memang nyambung aja. Walaupun kemasan bukan satu-satunya aspek penunjang tingginya harga. Melainkan juga kualitas, baik dari tapilan maupun kandungan didalamnya.

***

Ngomong-ngomong soal kemasan, sudahkah kita mengemas diri kita dengan baik? memangnya kemasan yang baik itu bagaimana si? hehe...

Berhijab di Indonesia dewasa ini seakan menjadi trend di kalangan kaum hawa. Apapun niat dan motif dari para pelaku hijab, semoga tetap lillahi ta’ala (aamiin). Semakin banyak yang melakukan hijab, model pakaian untuk orang berhijab juga semakin banyak. Bahkan sudah dimodif dengan inovasi-inovasi ciamik yang menjadikan pakaian hijab tidak kalah modis dari pakaian pada umumnya. 

***

Menurut kalian sendiri guys, haruskah para hijabers berpakaian super besar dan lebar? salahkan yang tidak seperti itu? aku seringkali memperdebatkan ini dengan beberapa temanku.

Jujur aku kadang merasa agak tersudutkan dengan pandangan dia yg lebih ke para pemakai pakaian super besar dan lebar itu. Tapi disini aku mewakili yang tidak menggunakan itu akan menyampaikan pandangan kami tentang itu. Bagi kami berhijab bukan masalah mana yang paling benar. Bukan juga kami tidak mengindahkan hadits yang mengharuskan kerudung dijulurkan hingga menutupi seluruh dada. Melainkan semua itu juga disesuaikan dengan keadaan, baik dari model pakaian dan kriteria tubuh si pemakai. Bukankah tujuan utamanya adalah agar tidak mengundang syahwat lawan jenis yang disamping memang itu perintah Allah ? 


Jadi, menurut kami mencerna hadits setelah diperinci lebih baik. Hukum islam tidak pernah menyulitkan kita. Jika pakaian yang digunakan sudah cukup menyembunyikan bentuk tubuh dengan baik, apakah hal yang tidak terlalu dibutuhkan (kerudung yang sangat besar dan panjang) masih diharuskan ? (bukankah ini malah tidak jauh dari israf ?)

***

Jadi, intinya menurut kami cara berpakain wanita yang berhijab tidak bisa dipukul sama rata dengan satu model seperti itu, melainkan disesuaikan dengan karakteristik setiap pelaku hijab. dengan demikian, pakaian akan lebih intens menyesuaikan bagian mana saja yang perlu mendapat sentuhan lebih. Bisa saja suatu model cocok untuk satu orang dan tidak untuk yang lainnya. Mengingat pelaku hijab bukan hanya wanita yang lebih banyak di rumah seperti ibu rumah tangga saja, melainkan para pelajar, bahkan wanita karier yang pastinya membutuhkan penampilan yang bisa menunjang kepercayaan dirinya serta tidak menyulitkan aktifitasnya. So once more, mengetahui karakteristik tubuh sendiri itu sangat penting girls , untuk dapat menyesuaikan pakaian yg pantas dan boleh dipakai untuk diri kita sendiri.( Tetap jadi diri kita sendiri tanpa menyalahi aturan memang menyenangkan )

Tolong jangan menekanku dengan tanggapan “ bukankah jihad tidak ada yang menyenangkan ?” Benar memang , tapi jika ada yang membuat kita lebih mudah kenapa pilih yang sulit? kembali lagi semua memang pilihan. Kami hanya ingin kalian tahu pandangan kami mengenai hal itu. Karena berulangkali mendapat judgement tanpa kalian tahu alasan kami juga tidak adil rasanya. Intinya setiap yang kami lakukan insyaAlla akan selalu berdasar, dan sesuai ketentuanNya.

Kebetulan teman-temanku banyak yang menggunakan pakaian ‘super size’ itu juga, tapi tidak pernah menjustifikasi aku karena berbeda dengan mereka dalam berpakaian. Karena insyaaAllah mereka mengerti betul bagaimana cara menghargai saudara seimannya. Dan mereka tahu kalau ada dasar di setiap tindakan muslim, (muslimah dalam hal ini) yang tentunya juga tidak menyimpang dari ajaran islam.

***

Soal look sudah , sekarang hikmah dibalik itu . kalian kadang kepikiran nggak si girls kenapa Allah begitu protektif dengan kita para wanita ?

Tidak sedikit dari kita tidak sadar akan hal ini. Kebanyakan dari kita melakukannya tapi kadang tidak terlalu paham akan hikmah dibaliknya. Apa sebenarnya yang mendasari mengapa kita para wanita mendapatkan perintah yang sedemikian rupanya. Jika kita mau sedikit berangan-angan memikirkannya mungkin sedikit banyak akan menyadarinya sebenarnya ada apasih dibalik setiap ketentuan yang Allah berikan kepada kita. Para wanita yang kalo boleh jujur lebih ribet dari pada pria, misalnya dalam hal menutup aurat. Batas aurat wanita yang hampir seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan , membuat kita harus berpakaian sedemikian hingga bisa menutup aurat tadi.

***

Banyak dari kita yang sudah melaksanakan printah Allah yang satu ini dan kemudian merasa aman dan nyaman. Yap, benar sekali dengan ini pastinya kita merasa lebih terjaga dari mata mata jahat (ups... tapi ini serius girls) kita pun akan bebas bergerak tanpa risih akan memancing sahwat lawan jenis. (kalo pakaian kita sudah benar pastinyaa...)

***
Bagaimana yang di luar Indonesia yang bukan mayoritas islam ? tentu saja aman.  Akan kah di luar indonesia khususnya negara-negara barat wanita berhijab akan didiskriminasi ?
Jawabannya TIDAK. Mereka tidak pernah mengusik maupun mengistimewakan kita . memukul sama rata dengan penduduk setempat dalam masalah aturannya. (I think that’s a wisest thing can be done by a majority people).  Walaupun setahun lalu ada tragedi muslim banned di USA yang mengakibatkan warga negara dari 7 negara islam harus ditahan dan diperiksa ketat di beberapa airports sana, salah satu orang yang aku kenal yang saat itu ada di Seattle tidak mendapatkan mendapatkan masalah apapun. Padahal dia berhijab lho guys , tentunya identitas muslimah sangat melekat pada dirinya. Itu salah satu bukti berhijab di negara dimana islam adalah minoritas tidak semengerikan itu nyatanya.

***

Ngomong- ngomong soal identitas , hijab juga sangat menguntungkan ketika mencari makan di luar (saat kita sedang di luar negeri) lhoo . Pasalnya, dengan melihat kita berhijab , para pembeli sudah tau kalau kita adalah seorang muslim, so dengan sendirinya mereka menujukkan makanan yang halal untuk kita makan (baik kan pedagangnya ?) that’s a true story of 2 studets who’re studying in Germany.

Bagaimana teman ? apakah ocehanku ini bisa diterima ? semoga saja bisa ditanggapi dengan baik ya... Btw tulisan ini udah lama banget nyempil di file laptopku dan baru kali ini aku mutusin buat publish. Maklum guys, aku masih parno aja sama jugdement-jugdement yang lagi suka eksis banget sekarang ini
Thanks for reading...

Komentar

Postingan Populer